Pohon Pinus, Tusam
Pinus dan cemara merupakan pohon dalam satu jenis yang sama, yaitu jenis coniferous evergreen. Coniferous evergreen adalah jenis pohon yang tumbuh membentuk kerucut dan memiliki daun berwarna hijau sepanjang tahun (tidak berubah warna mengikuti musim). Namun sebenarnya, pinus dan cemara tidaklah sama, karena berasal dari genus dan familia yang berbeda. Perbedaan jenis pohon coniferous evergreen sulit dibayangkan, apabila kita tidak membandingkannya secara langsung.
Pohon pinus umumnya tumbuh dan berkembang secara bergerombol. Kondisi tanah yang cocok untuk pinus, yaitu tanah asam, berpasir, dan memiliki resapan air yang baik. Kawasan hutan tersebut dapat ditemukan di daerah dataran tinggi dan bersuhu 18⁰ C hingga -3⁰ C.
Akar pohon pinus adalah akar tunggang dengan sistem perakaran yang dalam dan kuat sehingga cocok tumbuh di tanah dengan tekstur ringan hingga sedang. Selain itu, tingkat keasaman tanah atau pH tanah untuk habitat pinus juga beragama, atau dengan kata lain tumbuhan pinus mampu tumbuh pada tanah ber-pH asam maupun basa.
Pinus mampu tumbuh di berbagai ketinggian, akan tetapi tempat terbaik untuk perkembangannya berada di ketinggian 400 hingga 2000 mdpl. Pohon pinus yang ditanam di ketinggian kurang dari 400 mdpl akan tumbuh tidak optimal karena suhu udara terlalu tinggi. Sedangkan jika ditanam di ketinggian lebih dari 2000 mdpl juga tidak optimal karena proses fotosintesis akan terhambat.
Curah hujan yang dibutuhkan pinus berkisar 1200 hingga 3000 mm per tahun dengan jumlah bulan kering 0 sampai 3 bulan. Tanaman pinus di pulau Jawa umumnya tumbuh di kawasan dengan ketinggian lebih dari 300 mdpl dengan curah hujan 4000 mm per tahun.
Tinggi rata-rata pohon pinus adalah 15 sampai 45 meter. Sebenarnya, pohon ini memiliki masa hidup yang sangat panjang, yaitu sekitar 100 hingga 1.000 tahun. Oleh karena itu, tidak jarang ditemukan pohon pinus yang tumbuh sangat tinggi, hingga 80 meter.
Manfaat Pohon Pinus
Beberapa manfaat pohon pinus, antara lain:
- Bahan Baku Furniture – Kayu pinus memiliki kualitas yang baik dan struktur serat kayu yang halus, sehingga mudah diolah dan dijadikan produk mebel.
- Bahan Baku Kertas dan Alat Tulis – Sifat kayu pinus yang halus dengan tingkat kepadatan dan kerapatan yang rendah, membuat kayunya mudah dihancurkan dan diproses menjadi kertas dan pensil.
- Bahan Baku dan Pelarut Industri – Getah pinus dapat dipanen untuk kemudian diolah menjadi terpentin gondorukem. Proses pengolahan tersebut melalui tahap penyulingan dan destilasi, sehingga menghasilkan fraksi padat (gondorukem) dan fraksi cair (terpentin). Kedua fraksi tersebut memiliki manfaat sebagai bahan sizing produk industri, seperti ban, sabun, tinta, dan lain sebagainya. Sementara itu, fraksi terpentin digunakan sebagai bahan pelarut cat dan cairan desinfektan, seperti wipol, serta digunakan sebagai aroma terapi.
- Bahan Baku Kerajinan dan Peralatan – Sama halnya dengan furniture, sejumlah barang kerajinan tangan, seperti miniatur mainan, aksesoris, sumpit, dan korek api merupakan hasil olahan dari kayu pinus.
- Bahan Baku Peti Kemas – Peti kemas yang sering digunakan untuk distribusi ekspor impor, biasanya menggunakan palet atau packing kayu yang terbuat dari kayu pinus.
- Bahan Pencampur Pupuk – Ekstrak daun pinus yang mengandung kalium dapat digunakan untuk bahan campuran pupuk. Ekstrak daun pinus juga dapat diolah menjadi bioherbisida guna mengatasi pertumbuhan gulma yang berlebihan.
Fakta Unik tentang Kayu Pinus
- Ukuran pinus tergantung pada spesies. Mereka bisa mencapai 10-245 meter tingginya. Kebanyakan pinus tumbuh hingga 147 meter. Crown bisa mencapai 30 meter dengan diameter.
- Kebanyakan pinus memiliki kulit tebal dan bersisik. Banyak cabang timbul dari sama, poin spiral diatur di pohon.
- Pinus memiliki daun berbentuk seperti jarum yang tetap di pohon-pohon sepanjang tahun (evergreen tanaman).
- Pinus mereproduksi melalui kerucut, berbentuk kerucut struktur yang mengandung pria dan organ intim wanita.
- Pinus adalah tanaman berumah satu, yang berarti bahwa satu tanaman menghasilkan individu laki-laki dan perempuan kerucut.
- Serbuk sari dari kerucut laki-laki akan diangkut ke kerucut perempuan dengan bantuan angin. Kerucut perempuan berwarna hijau dan lengket sebelum pembuahan. Mereka mengubah warna menjadi coklat beberapa tahun dan mengeras setelah pembuahan, ketika mereka menjadi siap untuk melepaskan biji.
- Benih memiliki sayap yang memfasilitasi penyebaran angin.
- Terlepas dari kenyataan bahwa benih memiliki berat badan rendah, maka akan tersebar hanya 90 meter dari pohon induk.
- Tupai, burung pelatuk dan hewan hutan lainnya makan biji tersembunyi di kerucut.
- 20 jenis pinus menghasilkan kacang yang digunakan dalam diet manusia. Mereka sering dipanggang dalam oven atau digoreng dalam wajan sebelum konsumsi.
Yuk Kita Bagikan Informasi Ini
http://npurealoevera.wordpress.com http://npurecactus.wordpress.com , ttps://pelembabalamihalal.wordpress.com http://grammostolarosea.wordpress.com, https://jualslinganakantarantulapemula.wordpress.com, https://jualtarantulapemula.wordpress.com https://tokotarantula.wordpress.com , https://grosirtarantula.home.blog https://tarantula.siterubix.com, http://tarantulaindonesia.com, http://mthi.web.id, http://kinergi.co.id