Kolam Pakar

Sungai Cikapundung merupakan anak sungai Citarum yang berhulu di Gunung Bukit Tunggul. Selain itu terdapat juga beberapa mata air yang bersumber dari anak sungai kelompok Hutan Gunung Pulosari. Menurut ilmu Hidrologi sumber air yang ada di kawasan Tahura Ir. H. Djuanda adalah Sungai Cikapundung yang membentang sepanjang 15 Km dan lebar rata-rata 8 meter dengan debit air yang cukup tinggi (sekitar 3.000 m3/detik.

Air yang mengalir pada aliran sungai Cikapundung di dalam kawasan Tahura Ir. H. Djuanda ditampung pada dua kolam penampungan yang berjarak 2,5 Km. Kolam pertama terletak di Blok Bantar Awi ±200 m2 dengan kedalaman 3,3 meter, kolam kedua berada di Pakar dengan luas ±8.935 m2 dan kedalaman 3,5 meter (stiling pond, kolam pengendap sedimen) yang mempunyai kapasitas tampung 31.272 m3.

Kedua kolam tersebut diperuntukkan untuk memutar turbin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dibangun pada tahun 1923 oleh Pemerintahan Kolonial Belanda, yang dikenal dengan PLTA Bengkok, yang merupakan PLTA tertua di bandung. Selain untuk keperluan PLTA Bengkok, aliran Sungai Cikapundung juga digunakan sebagai sumber air minum pleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) kota Bandung.

Bagi wisatawan yang hobi memancing atau hanya sekedar duduk-duduk di shelter sekitar kolam sambil menyaksikan tenangnya air dalam kolam yang begitu luas , merupakan pengalaman yang sangat menarik yang tidak akan pernah kita lupakan.