Capung, Anisoptera
Capung yang memiliki nama latin anisoptera merupakan salah satu serangga yang sering kita lihat di tempat-tempat tertentu seperti taman atau sekitar rumah. Disamping itu capung bisa juga hidup di alam liar seperti hutan, rawa, dan sebagainya. Seperti pada kupu-kupu dan lebah, capung juga mengalami metamorfosis dalam periode kehidupannya. Bedanya, serangga kupu-kupu mengalami metamorfosis sempurna, sedangkan capung tidak, atau hanya mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dimulai dari telur kemudian menjadi larva dan akhirnya menjadi capung dewasa yang dapat terbang indah.
Habitat dan Kebiasaan Capung
Siklus hidup capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara enam bulan hingga maksimal enam atau tujuh tahun. Capung meletakkan telurnya pada tumbuhan yang berada di air. Ada jenis yang senang dengan air menggenang, tetapi ada pula jenis yang senang menaruh telurnya di air yang agak deras. Setelah menetas, tempayak (larva) capung hidup dan berkembang di dasar perairan, mengalami metamorfosis menjadi nimfa, dan akhirnya keluar dari air sebagai capung dewasa.
Sebagian besar siklus hidup capung dihabiskan dalam bentuk nimfa, di bawah permukaan air, dengan menggunakan insang internal untuk bernapas. Tempayak dan nimfa capung hidup sebagai hewan karnivora yang ganas. Nimfa capung yang berukuran besar bahkan dapat memburu dan memangsa berudu dan anak ikan. Setelah dewasa, capung hanya mampu hidup maksimal selama empat bulan.
Peranan Capung Di Dalam Ekosistem
Peranan capung di dalam ekosistem antara lain sebagai berikut:
- Pemangsa
Sebagai pemangsa, capung memiliki peranan untuk mengendalikan jumlah hewan lain dalam suatu ekosistem. Moore (1997: 1) menyebutkan bahwa capung memangsa sejumlah besar serangga yang menggantungkan hidupnya pada tumbuhan berbunga. Dalia & Leksono (2014: 28) sudah membuktikan bahwa capung berperan sebagai pemangsa bagi sejumlah famili Arthropoda seperti Nymphalidae, Hesperiidae, Crambidae, Ichneumonidae, Syrphidae, Alydidae, Aleyrodidae, Pentatomidae, Culicidae, Muscidae, Chironomidae, Tephritidae, Acrididae dan Tetrigidae.
- Mangsa
Dalia & Leksono (2014: 28) menambahkan bahwa capung juga merupakan mangsa bagi amfibi (Ranidae dan Bufonidae), Arthropoda (Arachnida, Tetragnathidae, Oxyopidae), Reptil (Halcyonidae) dan Aves (Scincidae) .
- Pengendali biologis
Sebagai pengendali biologis, Tennesen (Resh & Cardé, 2003: 815) menyebutkan bahwa capung mengkonsumsi serangga-serangga yang merugikan bagi manusia dan hewan ternak, seperti nyamuk (Culicidae), lalat rusa (Tabanidae), lalat hitam (Simuliidae) dan anggota ordo Diptera yang lain. Hal ini berlaku pada capung saat masih berada pada tahapan nimfa ataupun imago. Sebastian (Moore, 1997: 5) turut menambahkan bahwa saat ini nimfa dari famili Libellulidae sedang dikembangkan sebagai biological control bagi serangga vektor demam berdarah dengue.
- Bioindikator
Moore (1997: 5) menyatakan bahwa capung juga berperan sebagai bioindikator bagi polusi udara dan polusi air. Walaupun tingkat kepekaan capung tidak setinggi serangga akuatik lainnya, kehadiran mereka tetap bernilai untuk melakukan perkiraan cepat (quick assessment) terhadap kualitas air bagi habitat-habitat yang diwakilinya. Jumlah jenis yang teramati di suatu danau maupun sungai dapat dibandingkan dengan sampel yang teramati pada lingkungan dengan tipe habitat yang sama dan belum tercemar polusi. Hasil perhitungan ini dapat menyediakan data berupa indikasi tingkat kesehatan danau atau sungai secara cepat dan hemat biaya.
Fakta unik capung :
1. Bisa Mencegat Mangsanya di Udara
Capung merupakan hewan karnivora yang memiliki kemampuan bisa mencegat mangsanya di udara. Inilah yang menyebabkan hewan ini sangat ditakuti oleh serangga lainnya seperti nyamuk hingga lalat. Hewan ini tak hanya mengejar mangsanya, tapi juga bisa menyerang mangsa di udara. Ketika mereka berburu, tingkat keberhasilannya dalam menangkap mangsanya bisa mencapai 90% lebih.
2. Punya Kemampuan Terbang yang Luar Biasa
Bukan tanpa alasan kalau hewan yang satu ini punya julukan sebagai jet tempur siluman. Julukan ini diberikan karena kemampuan terbangnya yang luar biasa dan sangat cepat.
Ada alasan khusus mengapa capung bisa memiliki kemampuan terbang yang luar biasa. Ternyata hewan odonata ini memiliki dua set sayap dengan otot di dada yang mampu menggerakkan setiap sayapnya secara mandiri. Hal ini jugalah yang membuat mereka bisa mengubah sudut pada setiap sayap dan bisa melatih ketangkasan terbangnya di udara.
3. Kepala Capung adalah Matanya
Saat Moms melihat capung, selain sayapnya, matanya menjadi bagian yang paling menyita perhatian kita. Hewan ini punya kepala yang cukup besar. Uniknya, kepala hewan ini adalah matanya. Area kepala odonata ini terdiri dari mata majemuk yang ukurannya cukup besar. Penglihatan hewan ini hampir 360 derajat dengan satu titik buta tepat di belakangnya. Mata hewan odonata ini berisi 30.000 sisi dan masing-masingnya bisa membawa informasi mengenai lingkungan yang ada di sekitarnya. Termasuk info tentang mangsanya.
Memiliki kemampuan penglihatan yang juga luar biasa juga bisa membuat hewan ini dapat mengawasi satu serangga yang ada dalam satu gerombolan dan mengejarnya untuk dijadikan sebagai mangsa. Saat sudah mengincar mangsanya, ia akan langsung mengejar dengan kemampuan terbangnya dan penglihatan yang jelas sehingga bisa menghindari terjadinya tabrakan di udara dengan serangga-serangga lainnya yang ada di gerombolan tersebut.
4. Bisa Melihat Warna Lebih Banyak
Kemampuan penglihatan hewan odonata memang sangat luar biasa. Hewan ini mampu melihat warna di dunia lebih banyak. Jumlah warna yang bisa dilihat oleh capung bahkan tak dapat dibayangkan oleh manusia. Secara umum, manusia akan melihat tiga warna utama yakni merah, biru, hijau, dan kombinasinya. Tapi capung bisa melihat warna lainnya dengan visual yang berbeda.
5. Memiliki Tiga Tahap Siklus Kehidupan
Tidak hanya kupu-kupu saja yang punya tahapan siklus kehidupan, hewan odonata ini memiliki tiga tahap dalam siklus kehidupan. Tahapan yang pertama adalah telur, lalu nimfa atau larva, dan capung dewasa. Saat menjadi telur dan nimfa, hewan ini akan tinggal di dalam air selama kurang lebih 2 tahun lamanya, tergantung dari spesiesnya.
6. Bisa Meningkatkan Suhu Tubuh
Hewan odonata ini juga punya kemampuan untuk meningkatkan suhu tubuhnya. Capung memiliki kemampuan termoregulasi. Termoregulasi adalah proses yang melibatkan mekanisme homeostatik untuk mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dan meningkatkan suhu tubuh dengan baik. Hewan ini akan berpatroli di udara dengan membolak-balik sayapnya dan gaya terbang ini mampu meningkatkan suhu tubuh secara tidak langsung, apalagi gerakannya cepat.
7. Bernapas dengan Anusnya
Fakta unik yang dimiliki oleh hewan odonata adalah mereka bernapas dengan anusnya. Capung bisa bernafas melalui insang yang terdapat pada anusnya. Jadi nimfa capung ini akan menarik air ke anur untuk memfasilitasi pertukaran gas udara. Saat nimfa mengeluarkan air, nimfa itu bisa mendorong dirinya sendiri ke depan lalu keluarlah air melalui anus yang memberi manfaat pada pergerakan sistem pernapasan.
8. Bisa Hidup Hingga 2 Tahun di Bawah Air
Capung selama ini dikenal sebagai hewan yang tinggal di darat dan udara. Tapi pada kenyataannya, hewan ini ternyata punya kemampuan untuk bertahan hidup di bawah air hingga 2 tahun lamanya. Kondisi ini bisa terjadi karena hewan odonata ini bertelur di air.
Telur capung yang menjadi larva inilah yang tinggal di dalam air hingga sekitar 2 tahun lamanya. Nantinya setelah menetas dan berganti bulu hingga 17 kali, barulah capung akan menuju ke permukaan dan terbang ke udara. Tak jauh berbeda dengan capung dewasa, capung kecil yang masih tinggal di bawah air ini juga sangat terampil dan cekatan dalam menangkap mangsanya.
Yuk Kita Bagikan Informasi Ini
http://npurealoevera.wordpress.com http://npurecactus.wordpress.com , ttps://pelembabalamihalal.wordpress.com http://grammostolarosea.wordpress.com, https://jualslinganakantarantulapemula.wordpress.com, https://jualtarantulapemula.wordpress.com https://tokotarantula.wordpress.com , https://grosirtarantula.home.blog https://tarantula.siterubix.com, http://tarantulaindonesia.com, http://mthi.web.id, http://kinergi.co.id