Biografi Ir. H. Djuanda
Ir. H. Djuanda dilahirkan di Kota Tasikmalaya pada tanggal 14 Januari 1911, mempunyai 3 orang adik laki-laki dan 2 orang perempuan; Ayahnya seorang Guru Muda dan Ibunya sebagai Ibu Rumah Tangga.
Beliau sekolah HIS (Sekolah Rakyat Pribumi) di Tasimalaya kemudian meloncat ke ELS (Sekolah Rakyat Belanda) lulus pada 1924. Lalu melanjutkan sekolah ke HBS di Jalan Belitung Bandung dengan prestasi lulus dengan baik pada tanggal 1 Mei 1929. Selanjutnya beliau melanjutkan pendidikannya di Technische Hogeschool Bandung (ITB) lulus sebagai Civil Engineering pada tanggal 6 Mei 1933.
Dengan titel sarjana tersebut beliau menjadi guru di MULO Kramat Jakarta. Pada tahun 1939 Ir. H. Djuanda diangkat menjadi staf ahli pada Jawatan Pengairan Provinsi Jawa Barat (DPU berkantor di Kramat Jakarta).
Berdasarkan Maklumat Kementrian Perhubungan Nomor: 1/KA/1946 beliau diangkat sebagai Menteri Kemakmuran. Dalam masa baktinya ini banyak hasil karya Sipil Arsitektur yang dibangun antara lain : Lapangan Terbang ALRI di Waru dan Waduk Jatiluhur di Purwakarta. Pada tanggal 24 Maret 1946 beliau diangkat sebagai Direktur Biro Perancangan Negara dalam Kabinet Ali Sastroamijoyo (Kabinet II RI), beliau adalah salah satu menteri yang tidak berpartai.
Pada tanggal 8 April 1957 berdasarkan Putusan nomor: 3 tahun 1957 Ir. H. Djuanda diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai Perdana Menteri ke-10 (terakhir) sekaligus memimpin kementerian Pertahanan beliau menjabat dari 9 April 1957 hingga 9 Juli 1959.
Sumbangannya yang terbesar dalam masa jabatannya adalah Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, diantara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau dikenal dengan sebutan sebagai negara kepulauan dalam Konvensi Hukum Laut United Nations Convention on Law Of The Sea (UNCLOS).
Pada 7 November 1963 Ir. H. Djuanda dipanggil ke Rahmatullah karena serangan jantung dan dengan surat Keputusan Presiden Nomor 244 tahun 1963 Ir. H. Djunda diangkat menjadi Tokoh /Pahlawan kemerdekaan Nasional. Beliau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Atas jasa besar beliau semasa hidup, namanya di abadikan sebagai nama Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda yang merupakan Taman Hutan Raya pertama di Indonesia. Selain itu, nama beliau juga diabadikan untuk nama lapangan terbang yaitu Bandara Djuanda di Surabaya, Jawa Timur.